(Oleh Ria Anita Kelas 9F)
Hari itu, Kamis selepas Isya , Aku membuka gerbang rumah yang disebut-sebut sering ada penampakan disitu. Ya, malam Jumat , Aku mulai memasuki bagian dalam rumah itu setelah sebelumnya ditantang oleh temanku dengan imbalan 50 ribu jika berhasil menelusuri dan membuktikan tidak ada apa-apa di dalam rumah itu. Aku tanpa berpikir dua kali langsung menerima tantangan itu, dan disinilah aku sekarang.
Setelah menutup pintu depan, rumah ini jadi
gelap sekali. Akupun menyalakan senterku dan berjalan lagi. Selesai melewati
ruang tamu, mendadak tubuhku berat dan
sakit jika digerakkan. Demi 50 ribu, kulangkahkan kakiku untuk berjalan lagi
tanpa menghiraukan rasa sakit ini. Perlahan, sambil merapalkan doa- doa, rasa
sakit ini mulai menghilang. Akupun terus berjalan hingga menemukan sebuah
lukisan. Aku terkesiap. Perlahan tapi pasti, aku mendekati lukisan itu setelah
merasa ada yang ganjil dalam lukisan itu.
Ternyata, benar dugaanku. Itu adalah
lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci yang terkenal itu. Sejenak, terlintas
dipikiranku untuk mengambil dan menjualnya ke toko online, mengingat bahwa
lukisan ini mahal harganya dan rumah ini sudah tidak kelihatan dipakai selama
bertahun-tahun. Tetapi, karena aku anak yang baik, aku mengusir jauh pikiran
itu. Akan tetapi, pikiran itu datang lagi. "Apa aku kurang jauh, ya,
mengusirnya sehingga pikiran ini datang lagi," batinku. Aku segera
mengusir pikiran itu jauh-jauh agar tidak bisa kembali lagi.
Ternyata, di lantai satu hanya ada ruang tamu dan sisanya kosong. Sehingga aku naik ke lantai dua. Seampainya di lantai dua, Aku dihadapkan dengan 3 pintu. Pintu pertama berdecit ketika Aku membukanya. Saat itu juga, dari dalam keluar makhluk berkaki empat dan dengan bulu yang lebat. "Aaaaa.....", Aku kaget. Tetapi, setelah mendengar makhluk itu mengeong seperti kucing, Aku menunda langkahku yang ingin turun kebawah dan mendekati makhluk itu. Dengan takut-takut, Aku menyoroti makhluk itu dengan senterku. Dan benar, itu adalah kucingku yang hilang dua bulan yang lalu.Aku membuka pintu kedua tapi tidak ada apa-apa yang aneh. Hanya setumpuk uang setinggi dua meter. Aku keluar dari ruangan itu dan menuju ke pintu ketiga.
Dengan perasaan yang sudah enak, Aku
membuka pintu ketiga. Saat aku membukanya, terlihat pocong, tuyul, dan
kuntilanak yang sedang makan malam. Aku kaget. Merekapun kaget.
"Aaaaa......", teriakku yang bersamaan mereka. Ya, Aku salah yang
mengatakan tidak ada apa-apa di rumah ini. Aku berlari turun ke lantai satu.
Kulihat dibelakangku mereka mengejarku
dengan muka-muka haus darah seperti ingin memakanku. Sampai di depan pintu
depan Aku terpeleset. Aduh, Sakit sekali. Aku langsung berdiri dan membuka
pintu itu. Namun, pintu itu tidak bisa dibuka. Aku panik. Sangat-sangat panik.
Kutolehkan kepalaku kebelakang, ternyata mulut mereka sudah siap melahap
mukaku. Aku pasrah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar