Senin, 04 April 2022

Semangat Nasionalisme dan Kemerdekaan

 

(Oleh Vanessa Febriyanti Kelas 9F)

Perkenalkan namaku Lisa aku masih berada di sekolah menengah pertama. Hari ini, aku di beri tugas dan harus ke sekolah untuk mengumpulkannya. 


Sesampainya, di sekolah aku bertemu Lina, temanku yang sering membantuku saat aku kesulitan. Dia sangat bingung harus mengumpulkan tugas kemana. Aku memberi tahu bahwa tugas harus dikumpul  di meja guru . 


Setelah mengumpulkan tugas bersama, aku dan Lina mendengarkan pengumuman tentang membuat video drama yang mengusung judul '' Semangat  Hari Kemerdekaan ''. Aku tiba-tiba teringat sesuatu tentang hari kemerdekaan negara Indonesia sebentar lagi tepatnya pada tanggal 17 Agustus. Hmmm, bagaimana aku bisa melupakan hari kemerdekaan negara Indonesia . Menurut guru, kami harus membuat drama dalam bentuk video. Aku teringat bagaimana kalau aku mengajak Lina membuat video drama seperti itu tidak bisa sendirian. Akupun mengajak Lina dan dia berkata setuju.

Setelah pulang sekolah dan ganti baju, aku membaca buku tentang  hari kemerdekaan. Perayaan hari kemerdekaan selalu dipenuhi dengan semangat, penuh lomba, karnaval dan masih banyak lagi. Lomba seperti itu sangat bermanfaat terutama untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dan semangat di hari kemerdekaan. 

Sayangnya perayaan kali ini harus ditiadakan . Ketika aku melihat di televisi hari kemerdekaan kali ini harus  dilakukan secara virtual baik itu lomba bahkan upacara hanya boleh di hadiri beberapa orang saja dengan mematuhi Prokes.

Setelah memikirkan itu, aku berpikir bagaimana kalau aku langsung dan menggabungkan tema tentang hari kemerdekaan dan aksi Nasionalisme di tengah pandemi. Tapi sebelum menetapkan aku harus meminta pendapat Lina.Akupun pergi kerumah Lina. Karena rumahku dan Lina dekat jadi aku cepat sampai, hanya melewati beberapa rumah.

Akupun bertanya pada Lina tentang judul yang akan ku tetapkan dan dia ternyata dia setuju. Dia mengatakan ''wah itu bagus'' mungkin ide itu bisa membuat kita menang dan bisa membuat semangat nasionalisme di tengah Covid-19 ini bangkit, mengingat kurangnya jiwa nasionalisme di tengah Pandemi.

Kami memberi contoh cinta tanah air itu aksi nasionalisme yang kamu berikan dan juga membuat aksi nasionalisme tentang perjuangan seseorang tenaga kesehatan di garda terdepan . Aku terinspirasi dari tenaga kesehatan yang rela berjuang mati-matian demi merawat pasien Covid-19.Mereka seperti pahlawan. Jika dulu pahlawan melawan penjajah untuk mendapatkanan negara yang merdeka, sekarang bukan hanya tenaga kesehatan saja kita semua harus melawan Covid-19 yang terus menyebar dan memberikan semangat kepada mereka yang terkena virus Corona. 

Setelah video selesai aku mengeditnya lalu mengumpulkannya ke guru. Semoga saja video ini bisa membuat kami menang. Karena, kami berencana untuk mendonasikan hadiah parcel dari lomba untuk pasien yang menjalani ISOMAN. Dan setelah menunggu lama akhirnya muncul pengumuman bahwa juara satu didapat oleh kami. Aku dan Lina sangat senang karena dengan mendonasikan hadiah ini kami bisa mengurangi kesusahan mereka,walaupun hanya sedikit. 

Setelah pamit dari rumah Lina aku kembali kerumahku. Setelah sampai dirumah, aku mandi dan ganti baju. setelah itu, aku membuka handphone aku punya ide untuk membuat viral hari kemerdekaan. 

Hari ini kan 17 Agustus bagaimana kalau aku membuat viral hari kemerdekaan di sosial media.Sosial media bukan hal baru sekarang ini masyarakat dapat memanfaatkan platform dengan membuat dan menyebarkan konten. 

Aku ingin membuat tema viral seperti videoku''Semangat Nasionalisme dan Kemerdekaan di Tengah Pandemi''. 

Setelah mengunggah videoku, banyak sekali like dan komen positif. Dan banyak juga yang mengikutiku untuk membuat video- video tesebut untuk menyemangati sesama bangsa agar negara tercinta bisa pulih kembali. 

Sebagai anak indonesia dan sebagai anak organisasi pramuka aku sangat prihatin. Banyak sekali orang kehilangan nyawa akibat virus Corona.Maka dari itu, aku berencana membagikan masker untuk orang- orang karena, banyak sekali orang yang lalai dan masih tidak memakai masker dan juga dikarenakan mereka tidak mempunyai uang.

Jadi, aku ingin mengambil uang tabunganku untuk membeli masker. Setelah mengambil uang tabunganku aku membeli lalu membagikan masker. Banyak sekali orang yang tidak memakai masker. Aku lalu berpikir jika seperti ini terus, bagaimana Pandemi ini usai jika rakyatnya tak mematuhi aturan dan tidak memiliki jiwa nasionalisme.
     
Covid ini memang membawa dampak bagi kita semua. Menghilangkan tradisi yang ada, banyak yang kehilangan sumber ekonomi, banyak siswa sekolah putus sekolah karena tidak paham dengan pelajaran yang di berikan guru. Tapi, tetap saja itu tidak melunturkan nasionalisme kemerdekaan begitu saja.
      
Dengan adanya Covid-19 ini dan tepatnya momentum hari kemerdekaan, harusnya menjadi peringatan untuk membangkitkan semangat jiwa nasionalisme. Kita memiliki nasib sama mengusir Pandemi demi tujuan pulihkan negara tercinta indonesia.

" Sekali lagi tradisi boleh beda, suasana boleh tak sama , namun Nasionalisme harus tetap di jaga".  

(Catatan : Cerpen ini sudah diikutsertakan dalam lomba Cerpen dalam HUT Kemerdekaan RI yang diselenggarakan oleh Kepramukaan Kec. Natar dan meraih juara III)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh laporan guru piket Praktik Kinerja PMM

  SIlakan Klik