Sabtu, 18 Desember 2021

Jurnal Minggu Ke-16

 

13 Desember 2021 - Elaborasi Konsep (sesi Instruktur)

Dalam kegiatan ini, kami belajar lebih dalam tentang konsep Coaching. Instruktur kami adalah Ibu Murti Ayu Wijayanti. Beliau menyampaikan materi dengan baik dan interaktif. Beliau melibatkan seluruh peserta untuk mencoba teknik Coaching dan memberikan evaluasi jika terjadi kekeliruan. Sejauh ini, Ibu Murti adalah salah satu Instruktur terbaik. Harapan saya adalah semoga ke depannya instruktur yang dihadirkan sekelas dengan beliau atau lebih baik lagi, sehingga proses pembelajaran menarik dan hidup.


14 Desember 2021 - Koneksi Antar Materi

Dalam kegiatan ini, kami diminta untuk menghubungkan materi-materi dari modul yang sudah kami pelajari dan membentuknya dalam grafik, video atau media lain yang kami sukai. Saya memilih bentuk infografik karena saya rasa simple dan tidak menyita waktu. Tantangannya adalah menarik benang merah supaya materi dapat terkoneksi dengan baik dan menjadi suatu konsep yang utuh. 


15 Desember 2021 - Aksi Nyata Modul 2.3

Dalam hal ini kami diminta untuk melakukan teknik Coaching seperti pada Demonstrasi Kontekstual. Lagi-lagi waktu jadi penghambat karena kegiatan ini bersamaan dengan pengerjaan nilai Laporan Penilaian Elektronik (e-raport) sehingga seluruh rekan saya sibuk. Harapan saya semoga penyusunan jadwal ke depan dapat memperhatikan kalender akademik supaya tidak saling bertabrakan dan mengganggu tugas utama.


16 Desember 2021 - Post Test Paket Modul 2

Kami sampai pada ujung perjalanan Modul 2 yaitu Post-Test. Saya agak khawatir karena hari dimana Test dilaksanakan, kegiatan saya super padat di sekolah karena sedang melaksanakan pengisian Laporan Penilaian dan mempersiapkan Perpustakaan untuk kunjungan Inspektorat. Saya tidak punya waktu untuk belajar, sehingga lumayan pasrah dengan hasilnya. Dan sangat bersyukur ternyata hasil yang saya peroleh masih meningkat dari hasi Pre-Test terdahulu. Harapan saya semoga untuk tes terakhir nanti di modul 3, saya bisa lebih baik lagi.


Jurnal Minggu ke-15

 


6 Desember 2021- Ruang Kolaborasi sesi Pengerjaan

Dalam kegiatan ini, kami dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3 orang. Setiap individu bertukar peran sesuai dengan studi kasus yang disediakan LMS. Kasus yang disediakan adalah: Coaching siswa yang tidak percaya diri untuk mewakili sekolah dalam lomba pidato Bahasa Inggris tingkat kabupaten, Coaching siswa yang bermasalah karena tidak ikut les privat pelajaran seorang guru dan seringkali disindir, Coaching rekan sejawat yang ditegur Pengawas sekolah karena tidak menggunakan Buku Paket saat mengajar. Dalam kasus 1, saya berperan sebagai Coachee, dalam kasus 2 saya berperan sebagai Coach dan dalam kasus ke-3 saya berperan sebagai pengamat. Kegiatan ini menyenangkan karena kami dapat bekerjasama dan bermain peran. Melalui dialog yang dibangun, kami dapat memperoleh gambaran seperti apa itu teknik Coaching. Tantangannya adalah terkadang dalam situasi nyata, Coachee tidak dengan sukarela menemui kita untuk bercerita, tidak juga terbuka saat ditanya dan seringkali terhambat menyusun rencana.


7 Desember 2021 - Ruang Kolaborasi sesi Presentasi

Kali ini kami bukan lagi berlatih teknik Coaching, tetapi sudah praktek dan wajib merekam melalui Google Meet. Agak sedikit khawatir karena jaringan kurang bagus, dan perlu waktu lama untuk menunggu supaya hasil rekaman masuk ke Google Drive. Hambatan yang dihadapi karena tidak semua anggota kelompok saya memiliki akun Belajar.id. Harapannya semoga ke depannya seluruh guru dan tendik dari jenjang apapun memiliki akun ini dan semoga setiap provinsi memiliki admin super sehingga apabila terdapat masalah, tidak perlu mengurus ke pusat.

8 Desember 2021 - Refleksi Terbimbing
Kegiatan berikutnya adalah Refleksi Terbimbing. Dalam hal ini, kami diminta untuk mengisi angket sesuai dengan Modul 2.3 yaitu Coaching. Kegiatan ini seperti renungan akan apa yang sudah kami pelajari dan lakukan sejauh ini.




9-10 Desember 2021 - Demonstrasi Kontekstual
Dalam kegiatan ini, kami diminta untuk melakukan Praktek Coaching dengan rekan sejawat di sekolah. Dalam hal ini saya mengangkat topik ditegur Kepala Sekolah karena sering terlambat. Hambatan yang saya hadapi adalah waktu. Jadwal untuk kegiatan ini bersamaan dengan persiapan Penilaian Akhir Semester di sekolah saya sehingga rekan-rekan saya lumayan sibuk. Saya harap ke depannya, penyusunan jadwal juga memperhatikan kalender akademik.


11 Desember 2021- Lokakarya 4
Dalam Lokakarya ini kami ditempatkan di Negeri Baru Resort Kalianda. Kegiatan yang kami lakukan antara lain: Evaluasi Pembelajaran Berdiferensiasi, teknik Mindfullness dan teknik Coaching. Lokakarya selalu asyik, terlebih karena kali ini grup yang ada dalam 1 kelas kami semuanya asyik dan kolaboratif sehingga suasana akrab walau baru bertemu pertama kali. Yang kami keluhkan adalah lokasinya karena tidak terawat, kurang resik dan toilet yang tidak berfungsi. Harapan saya semoga ke depannya lokasi ini tidak lagi dipilih, karena kenyamanan juga merupakan faktor utama dalam belajar.


Sabtu, 04 Desember 2021

Jurnal Minggu Ke-14

 


30 November 2021
Mulai dari Diri Modul 2.3
Dalam modul ini kami belajar tentang teknik Coaching. Coaching adalah proses diskusi dan kolaborasi antara Coach dan Coachee yang terfokus pada solusi secara sistematis dan terarah untuk menyelesaikan masalah atau hambatan yang dihadapi.
2 Desember 2021

Menyelesaikan Bimtek Merdeka Belajar.

Materi yang saya dapat dari Bimtek ini kurang lebih sealur dengan yang saya pelajari dari modul Calon Guru Penggerak. Dalam bimtek ini, saya belajar kembali tentang Filosofi Pemikiran KHD dan relevansinya pada pendidikan era modern serta konsep merdeka belajar. Saya merasa senang karena dapat menyelesaikan Bimtek tepat waktu dengan hasil yang baik. Saya harap semoga yang saya dapat bukan hanya sekedar teori, namun dapat diaplikasikan dalam pembelajaran sehari-hari.


2-3 Desember 2021
Eksplorasi Konsep Mandiri
Dalam kegiatan ini, kami diminta untuk menjawab serangkaian pertanyaan berdasarkan analisis studi kasus, video atau penjelasan. Saya agak sedikit bingung dalam materi ini, terutama karena proses Coaching idealnya diinisiasi oleh Coachee sementara pada kenyataannya, siswa di sekolah saya kurang mau untuk berinisiatif meminta bantuan jika mereka menemui hambatan. Saya juga masih harus belajar banyak, bertukar ide dan pengalaman, mencari beragam sumber untuk menyusun strategi yang tepat karena Coaching membutuhkan pilihan-pilihan strategi, bukan hanya satu solusi. Saya berharap, saya dan rekan sejawat yang tergabung dalam komunitas praktisi serta siswa saya dapat berkolaborasi dalam praktek Coaching.

3 Desember 2021
Eksplorasi Konsep Sesi Diskusi
Dalam kegiatan ini kami diminta mengamati suatu video seorang guru yang sedang melakukan Coaching dengan muridnya yang mengalami hambatan dalam suatu pelajaran. Kami juga diminta untuk menjawab 4 pertanyaan terkait video tersebut. Saya mulai sedikit tercerahkan, bahwa apabila coachee tidak berinisiatif menemui kita, kita dapat memulai lebih dahulu, tentu dengan data yang diperoleh melalui pengamatan. Di dalam video itu nyata ditampilkan bahwa siswa menceritakan pengalaman yang sudah dicobanya untuk mengatasi hambatan yang dihadapinya. Jelas juga ditampilkan, siswa sudah memikirkan strategi apa yang akan dicobanya untuk mengatasi hambatannya. Coach hanya menuntun saja supaya Coachee dapat menemukan sendiri solusi dari masalah yang dihadapinya. Saya kurang yakin hal ini dapat saya aplikasikan di sekolah saya. Karena sejauh saya mengamati, siswa saya hanya terfokus pada hambatan dan tidak mencari solusi apa yang harus mereka ambil untuk mengatasi hambatannya. Saya juga ragu memiliki waktu yang cukup untuk mengaplikasikan teknik ini ke seluruh siswa yang saya miliki, karena jika membahas tentang hambatan pasca daring, nyaris seluruh siswa saya memiliki hambatan loss learning yang sama., namun dengan alasan yang berbeda.




Jurnal Minggu ke-13


 22-23 November

Demonstrasi Kontekstual

Dalam kegiatan ini kami diminta untuk membuat suatu RPP yang menunjukkan diferensiasi baik itu diferensiasi kontek, proses ataupun produk serta menyertakan pendidikan sosial emosional di dalamnya. Materi yang saya pilih adalah Teks Naratif dengan diferensiasi konten dan proses serta menyertakan Kompetensi Penguasaan diri, Pengeloon diri, Kesadaran Sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. Yang saya rasakan dalam kegiatan ini adalah tertantang, karena dalam situasi PTM kami hanya memiliki waktu dan siswa terbatas sementara kegiatan yang akan saya lakukan banyak dan mengharapkan partisipasi aktif siswa. Harapan saya, RPP ini akan membantu saya untuk dapat memanajemen waktu dan kegiatan, sehingga tujuan pembelajaran yang ingin saya capai dapat terwujud.


24 November 2021

Elaborasi Pemahaman (sesi Instruktur)

Kami berdiskusi tentang materi Pembelajaran Sosial Emosional lebih dalam dengan instruktur Ibu Purnamasari Pelupessy. Dalam sesi ini kami diberi paparan lebih dalam tentang materi yang sedang kami pelajari dan menanyakan tentang hambatan yang kami hadapi di sekolah masing-masing. Saya berharap, sesi ini dapat membantu dan menguatkan saya supaya dapat mengaplikasikan Pembelajaran Sosial Emosional secara konsisten untuk mewujudkan konsep Merdeka Belajar.


25 November 2021

Koneksi Antar Materi

Dalam kegiatan ini, kami menghubungkan materi-materi yang sudah kami pelajari dari modul 1.1 hingga modul 2.2. Saya memilih untuk menyajikan dalam bentuk infografis karena saya belum pernah menggunakan media ini sebelumnya. Yang saya rasakan adalah saya senang karena mempelajari media baru dan kegiatan ini menyegarkan kembali memori saya tentang materi yang sudah kami lewati sebelumnya. Saya harap apa yang saya lakukan dalam kegiatan ini dapat menguatkan konsep saya tentang bagaimana mengaplikasikan merdeka belajar yang sesungguhnya.


26- 29 November 2021

Aksi Nyata Modul 2.2

Disini kami diminta untuk merekam sesi pembelajaran yang melibatkan diferensiasi dan kompetensi sosial emosional dalam waktu 15 sampai 20 menit dan mengunggahnya ke LMS. Siswa yang saya libatkan dari kelas 9-D. Latar belakang siswa beragam. Yang saya rasakan adalah saya senang karena melihat siswa saya antusiasi, terutama saat sesi bermain berkelompok. Masih ada hal yang harus diperbaiki, yaitu rasa percaya diri siswa saya saat sesi presentasi, mungkin dikarenakan mereka harus beradaptasi lagi setelah selama ini belajar melalui metode daring. Dalam pembelajaran ini saya mengaplikasikan teknologi sebagai media bantu. Dalam pembelajaran ini, saya menemui hambatan karena terkadang siswa saya mengalami gangguan jaringan dan WIFI sekolah tidak mencapai spot kelas saya. Dalam mengatasi masalah ini, saya mempersilakan siswa untuk menggunakan hotspot pribadi saya. Saya harap, ke depannya siswa saya dapat lebih mandiri dan percaya diri serta lebih terlibat secara aktif dalam pembelajaran.



Contoh laporan guru piket Praktik Kinerja PMM

  SIlakan Klik