14-16 Februari 2022
Demonstrasi Kontekstual
Kegiatan ini memakan waktu cukup lama, karena kami diminta untuk merencanakan bagaimana kami akan mentransfer pemahaman kami akan isi modul 3.1 yaitu Pengambilan Keputusan. Hal ini juga dilengkapi dengan detail penting yaitu langkah awal, waktu dan siapa yang dilibatkan. Saya agak kesulitan dalam merencanakan kegiatan ini, karena pada dasarnya saya memang termasuk orang yang disorganized dan spontan
. Namun pada akhirnya kegiatan ini dapat saya selesaikan sebelum tenggat. Saya akan berusaha untuk memperbaiki kekurangan saya dalam hal perencanaan.
. Namun pada akhirnya kegiatan ini dapat saya selesaikan sebelum tenggat. Saya akan berusaha untuk memperbaiki kekurangan saya dalam hal perencanaan.
17 Februari 2022
Instruktur kami untuk Modul 3.1 adalah Ibu Monika Irayati Irsan, seoranf pendiri Erudio Indonesia yang merupakan salah satu ekosistem pendidikan yang memiliki Erudio School of Art and Science dimana daam pengambilan keputusan melibatkan siswa di dalamnya. Beliau menyajikan materi dengan asik dan interaktif sehingga saya dapat lebih memahami materi. Harapan saya untuk sedikit tercerahkan terjawab dalam kegiatan ini. Harapan saya semoga dua modul tersisa dapat menimba pengalaman dengan tokoh-tokoh yang tidak kalah hebatnya dari Ibu Monika.
18 Februari 2022
Koneksi Antar Materi
Dalam kegiatan ini kami diminta menjawab 10 pertanyaan yang merupakan tuntunan untuk merangkai hubungan antar modul yang sudah saya pelajari. Hambatan yang saya rasa adalah jelas harus mengingat kembali modul yang sudah dilewati. Libur satu bulan banyak mengikis memori saya tentang modul terdahulu sehingga saya harus membaca ulang intisari setiap modul. Semoga saya bisa memahami, dan bukan sekedar hapal teori yang saya dapatkan.
Koneksi Antar Materi saya dapat di akses pada:
Selain itu, pada hari ini saya juga dikunjungi Pendamping Praktek saya, yaitu Ibu Galuh Puspitasari, S.Pd, Gr. Kami membahas pelaksanaan Coaching. Saya sampaikan kepada PP apa saja yang menjadi kendala selama pelaksanaan teknik Coaching, dimana sulit menemukan rekan yang bersedia membuka masalahnya sebagai bahan Coaching. Saya harap ke depannya sesama rekan sejawat dapat lebih terbuka satu sama lain dan dapat berkolaborasi lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar